Aturan Low Cost Green Car (LCGC) atau mobil murah dan ramah lingkungan
diyakini tidak terkait dengan semakin macetnya jalan di perkotaan
seperti di Jakarta. Kemacetan tersebut dinilai bukan karena adanya
peningkatan jumlah mobil, melainkan karena belum tersedianya
transportasi publik yang memadai.
Demikian disampaikan Plt Kepala
Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro saat
ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
"Kalau
macet bukan urusan jumlah mobil karena kalau jumlah mobil per kapita,
Amerika sama Jepang itu jumlahnya jauh lebih besar daripada Indonesia.
Kita kalau dihitung jumlah mobil per kapita itu kecil loh, tapi kenapa
di New York dan Tokyo tidak semacet di Jakarta karena public
transportation bagus," jelasnya.
"Jadi jangan dikontradiktifkan
jumlah mobil dengan kemacetan di Jakarta, tapi harusnya antara kemacetan
dengan traffic, maksudnya traffic, kamu pakai mobil terus menerus
karena tidak ada pilihan (tidak ada transportasi publik yang bagus),"
tambahnya.
Bambang menyatakan banyaknya mobil murah yang hemat
energi ini juga tidak akan menambah konsumsi BBM secara besar-besaran
karena dengan BBM beroktan di atas 90, mobil murah ini membutuhkan BBM
yang tidak banyak atau sama dengan motor.
"Teknologi mobil
sekarang itu sebenarnya untuk mobil oktan di atas 90, jadi mobil itu
bisa saja pakai BBM premium tapi tidak optimal, cepat rusak segala
macam. Jadi kita desain untuk oktan 90, nah dikiranya bakal mahal, tidak
juga karena hemat, sama saja motor, karena konsumsinya kecil kan,"
katanya. ( sumber : http://oto.detik.com )
AYO, AGYA sudah dapat dipesan Lagi......Segera Hubungi Marketing Kami :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar